Senin, 19 Maret 2012

MULIH



..................................................
Berlembut dengan angin yang menyapa daun-daun jati yang merangas di pucuk2nya yang renta. dan bergulatlah aroma khas desa yang menyambut kehadiranku di ujung perempatan yang segera menyajikan medan menanjak turun lalu menanjak lagi hingga jlan setapak terjal dimana ilalang2 liar menjepitnya. mengacungkan tangan tuk di jabat mengelar suket penyambutan dan aroma air, segar, senang, busuk juga peluh yang bercampur dalam udara yang luas. aku mulih, dan pecahlah tangisan rindu yang seolah tlah iya angkremi selama kepergianku. pelukan erat yang menyesakkan nafas kemudian ciuman demi ciuman mendarat bukan hanya di area yang patut diciumi, tapi seluruh yang dapat dijamah. masih disekitar muka maksudku. dan aku lega telah mulih disini ditempat terselengaranya awal kisah hidupku.

aku mulih.....

Kamis, 15 Maret 2012

Disiang terik itu

seketika sontak berlomba degup jantungku. dag ding dung dan dig dag dung. sunggguh sangat cepat hingga aku tak lagi dapat mengikuti iramanaya.tak ada notasi yang dapat dimainkan tak ada lagi nada yang memerdukan. hanya peluh basah yang mengenangi pelipis dan segala daerah yang menjorok pasrah tuk digenangi. seperti kuyup setelah hujan deras tanpa ampun menyapa engkau yang tanpa perlindungan. mataku menyalak mencari yang dapat mendamaikan. kau di mana? seharusnya disini kau sekarang. mengapa tak kau disini...
bukan...bukan karna apa karna akupun tak mengerti apa yang terjadi

tiiiiiiiiiiit...dan ku melihat yang seperti aku tergelepar kaku di sudut kamar yang sangat ku sukai baunya itu....

dapatkah kau tanamkan poengertian ini padakuk? sebab aku blm juga dapat memehami ini...

Catatan Najwa "Episode Bisnis manusia"

Apa yang bisa kita katakan tentang manusia yang diperdagangkan?
sekedar kemiskinan yang mencelakakan atau keprihatinan yang terbatas
diperbincangkan.
Hidup yang tak adil, hanya memperlombakan manusia menjadi barang kerdil.
Orang-orang susah telah melempar koin nasib kehadapan serigala.
Sementara negara entah di mana dan ke mana berada.
Dalam dunia nyata manusia masih menjadi serigala bagi manusia lainnya.
Yang lemah menjadi komoditi bagi para binatang ekonomi.
Inilah tragedi di negri minim proteksi.
Karena nyatanya, kita tak pernah sungguh peduli.