Berlembut dengan angin yang menyapa daun-daun jati yang merangas di pucuk2nya yang renta. dan bergulatlah aroma khas desa yang menyambut kehadiranku di ujung perempatan yang segera menyajikan medan menanjak turun lalu menanjak lagi hingga jlan setapak terjal dimana ilalang2 liar menjepitnya. mengacungkan tangan tuk di jabat mengelar suket penyambutan dan aroma air, segar, senang, busuk juga peluh yang bercampur dalam udara yang luas. aku mulih, dan pecahlah tangisan rindu yang seolah tlah iya angkremi selama kepergianku. pelukan erat yang menyesakkan nafas kemudian ciuman demi ciuman mendarat bukan hanya di area yang patut diciumi, tapi seluruh yang dapat dijamah. masih disekitar muka maksudku. dan aku lega telah mulih disini ditempat terselengaranya awal kisah hidupku.
aku mulih.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar